Sunday, July 5, 2015

Silaturahmi Intelektual Muhammadiyah


SILATURAHMI INTELEKTUAL MUHAMMADIYAH 
SARASEHAN GERAKAN PENCERAHAN MENUJU INDONESIA BERKEMAJUAN 
Grand Sahid Jaya Jakarta, Ahad, 18 Ramadhan 1436 H / 5 Juli 2015

Latar Belakang
Selama ini banyak intelektual yang secara kultural berlatar belakang Muhammadiyah yang kurang terlibat dalam aktivitas Muhammadiyah. Mereka ini adalah para alumni sekolah atau perguruan tinggi Muhammadiyah, berasal dari keluarga Muhammadiyah, atau secara kultural dibesarkan dalam lingkungan Muhammadiyah. Mereka bertebaran di berbagai institusi, berdiaspora di berbagai kelembagaan negara maupun non-negara, dan berkiprah di berbagai bidang. Karena mereka berada di luar struktur Muhammadiyah, maka pemikiran dan gagasan mereka kurang tertampung dalam langkah-langkah organisasi ini. Karena itu, perlu ada upaya menjalin komunikasi dan silaturahmi dengan mereka guna mendengarkan saran dan masukan mereka terhadap Muhammadiyah.
Tokoh-tokoh intelektual dengan social-origin Muhammadiyah telah banyak berkiprah dalam membangun bangsa, antara lain Prof. Dr. Mochtar Pabotingi, Anies Baswedan, Ph.D., Prof. Dr. R. Siti Zuhro, Dr. Marwah Daud Ibrahim, Dr. Andrinof Chaniago, Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, Prof. Dr. Sri Edi Swasono, Prof. Dr. Ir. Dwikorita Karnawati, MSc, Dr. Irman Gusman, Prof. Dr. Siti Nurbaya. Dr. Zulkifli Hasan, Prof. Dr. Taufik Abdullah, Prof. Dr. Iskandar Zulkarnain, Prof. Dr. Azyumardi Azra, Prof. Dr. Didiek J. Rachbini, Prof. Dr. Ryaas Rasyid, Prof. Dr. Dewi Fortuna Anwar, Dr. Hendri Saparini, Prof. Dr. Sylviana Murni, Prof. Dr. Ichlasul Amal, Prof. Dr. Sofian Effendi, Prof. Dr. Komarudin Hidayat, Prof. Dr. Akhmaloka dan masih banyak lagi.
Muhammadiyah juga akan mengadakan perhelatan Muktamar ke-47 dengan mengangkat tema “Gerakan Pencerahan Menuju Indonesia Berkemajuan”. Gerakan pencerahan yang diusung oleh Muhammadiyah sejatinya telah dimulai sejak Kyai Haji Ahmad Dahlan. Gerakan pencerahan (tanwir) merupakan praksis Islam yang berkemajuan untuk membebaskan, memberdayakan, dan memajukan kehidupan. Kata “berkemajuan” menyiratkan adanya keberlangsungan, dan bahkan progress, sebagai perwujudan dari usaha yang terus-menerus untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan yang bermakna. Makna “berkemajuan” saat ini juga sering didekatkan dengan kosmopolitanisme, yakni sebagai citizens of the world kita mesti reseptif dan terbuka terhadap keragaman dan terus berusaha menjalin dialog dan kerjasama dengan sesama.
Dalam kaitannya dengan inilah maka kerjasama antara intelektual Muhammadiyah yang berada dalam struktur dan intelektual Muhammadiyah yang berada di luar struktur (cultural) diperlukan untuk membangun silaturahmi dan komunikasi serta menjaring pemikiran-pemikiran dari para intelektual Muhammadiyah dalam rangka menyongsong  Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Makasar.

Tema Kegiatan
Sarasehan Gerakan Pencerahan Menuju Indonesia Berkemajuan
Tujuan Kegiatan
1.      Membangun silaturahmi dan komunikasi intelektual Muhammadiyah non-struktural.
2.      Menjaring pemikiran-pemikiran dari para intelektual non-struktural Muhammadiyah untuk menyongsong Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Makassar.
3.      Sebagai syiar Muktamar Muhammadiyah.

Waktu dan Tempat
Ahad, Ahad, 18 Ramadhan 1436 H / 5 Juli 2015, pukul 17.30 – 21.30
Puri Agung, Grand Sahid Jaya Jakarta

Penutup
Demikian ToR ini dibuat, sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan ini dalam rangka menumbuhkan tradisi berjitihad di kalangan Muhammadiyah, sebagai gerakan dakwah dan tajdid yang membawa semangat Islam yang berkemajuan untuk melakukan pencerahan (tanwir) berbagai problem keummatan, kebangsaan dan kemanusiaan.









No comments:

Post a Comment