Monday, November 19, 2012

Satu Abad Pengabdian Muhammadiyah

Metro View | Senin, 19 November

Oleh Suryopratomo 


TIDAK banyak organisasi yang mampu bertahan hingga satu abad. Apalagi dengan pengabdian yang tiada henti bagi kemajuan masyarakat. Itulah sumbangsih yang luar biasa yang dilakukan Muhammadiyah kepada bangsa ini.

Muhammadiyah lahir bukan hanya sekadar menjadi organisasi kemasyarakatan yang berbasis agama. Ia mampu memberikan pencerahan kepada masyarakat untuk menjadi individu yang taat kepada perintah-Nya dan secara bersamaan sadar akan keberadaannya sebagai bagian dari masyarakat Indonesia yang plural.

Itulah yang dilakukan KH Achmad Dahlan ketika mendirikan Muhammadiyah pada tahun 1912. Pergulatan pemikirannya dengan rekan-rekannya, seperti Dr Soetomo, tidak hanya berhenti dengan mendirikan Boedi Oetomo pada tahun 1908, tetapi melakukan pemberdayaan kepada umat dengan memperkuat bidang pendidikan.

Pendidikan pesantren yang digagas KH Achmad Dahlan bukan hanya bersifat dogmatis, tetapi juga mengembangkan wawasan. Itulah yang membuat Muhammadiyah menjadikan anggota-anggotanya menjadi individu yang berpikiran modern.

Bahkan para pendiri Muhammadiyah kemudian mengajarkan kepada anggotanya untuk menjadi invididu yang mandiri. Mereka mengajarkan pentingnya para anggota untuk memahami sistem perdagangan.

Serikat Dagang Islam yang digagas H Samanhudi memang menjadi pilar lain dari Muhammadiyah. Bahkan kemudian bidang pengabdian Muhammadiyah dikembangkan lebih luas ke pelayanan kesehatan.

Muhammadiyah memang menjadi model ideal dari organisasi masyarakat Islam. Sosok yang dibawakan tidak harus menakutkan, tetapi justru membawa kesejukan. Prinsip-prinsip yang ditegakkan tidak perlu harus menimbulkan ketakutan pada orang lain.

Inilah yang seharusnya menjadi pelajaran bagi ormas-ormas yang muncul belakangan. Mereka harus ikut turut membangun masyarakat ke arah yang benar. Islam sebagai agama yang mengusung semangat rahmatan lil alamin, rahmat bagi sekalian alam,  dipraktikkan secara benar.

Indonesia masih akan maju lebih cepat apabila dibangun dengan prinsip seperti itu. Negeri ini didirikan dengan keinginan memberikan kesejahteraan bagi seluruh warga, bukan hanya sekelompok warga saja.

Sejak Soekarno dan Mohammad Hatta menyatakan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, kita tahu bahwa negeri ini didirikan atas keberagaman. Namun kita sepakat untuk menjauhkan perbedaan dan mendahulukan kesatuan, demi tercapai tujuan bersama yakni membangun masyarakat adil dan makmur.

Kita harus selalu ingat kepada prinsip bernegara yang kita bangun bersama itu. Kita bukanlah bangsa yang berdiri atas dasar kelompok-kelompok. Kita sudah menetapkan diri bahwa meski kita berbeda-beda dalam suku, agama, dan golongan, tetapi kita adalah satu keluarga besar bangsa Indonesia.

Muhammadiyah harus terus ikut serta untuk menyuarakan kebersamaan itu. Bahkan Muhammadiyah harus berani mengingatkan ketika terjadi penyimpangan kepada cita-cita perjuangan bangsa. Muhammadiyah telah membuktikan itu ketika Indonesia dihadapkan kepada ancaman paham komunisme, dan Muhammadiyah berada paling depan untuk ikut membawa bangsa ini kembali kepada cita-cita perjuangan bangsa.

Dengan kiprah yang telah dimainkannya sekarang ini, tentunya tidak perlu ada keraguan terhadap keberadaan Muhammadiyah. Meski sekarang  terasa sangat kritis kepada pemerintah, kita harus meyakini bahwa kekritisan Muhammadiyah bukan karena kebencian kepada pemerintah, tetapi karena kecintaannya kepada bangsa dan negara.

Kita harus meyakini bahwa apa yang dilakukan Muhammadiyah adalah menjalankan prinsip "amar makruf nahi mungkar". Apa yang disuarakan oleh Muhammadiyah adalah dalam konteks untuk mengingatkan jangan sampai terjadi kerusakan yang lebih besar dari bangsa ini.

Kita tentu tidak perlu meragukan kesungguhan Muhammadiyah untuk berjuang bagi kepentingan bangsa dan negara ini. Apa yang mereka lakukan bukanlah dalam rangka politik praktis, tetapi Muhammadiyah selalu menjalankan politik moral.

Bangsa ini sangat membutuhkan kehadiran Muhammadiyah yang bisa mencerahkan. Kita berharap sumbangsih Muhammadiyah untuk satu abad ke depan. Tantangan ini harus bisa dijawab seluruh anggota Muhammadiyah.

Selamat Milad yang kesatu abad Muhammadiyah. Semoga Allah SWT selalu meridhoi dan memberkati perjuangan Muhammdiyah bagi kemajuan bangsa dan negara ini.

Retrieved from: http://www.metrotvnews.com/read/tajuk/2012/11/19/1329/Satu-Abad-Pengabdian-Muhammadiyah/tajuk

2 comments:

  1. Memang pengabdian Muhammadiyah Sangat luar biasa, menyinari negeri dan alam semesta. Selamat 103 tahun ( miladiyah ).
    M. T. Tangsel.

    ReplyDelete
  2. Memang pengabdian Muhammadiyah Sangat luar biasa, menyinari negeri dan alam semesta. Selamat 103 tahun ( miladiyah ).
    M. T. Tangsel.

    ReplyDelete