Friday, May 17, 2013

Erfan Dahlan (Putra KH Ahmad Dahlan) dan Ahmadiyah

Irfan Dahlan (1905 – 1923)


Irfan Dahlan adalah anak keempat dari K.H. Ahmad Dahlan (w. 1923), Pendiri Muhammadiyah, dengan Siti Walidah. Lahir tahun 1905 dengan nama asli Jumhan. Berganti nama menjadi Irfan Dahlan atas keinginannya sendiri saat bertinggal di Lahore, India.

Tahun 1924, bersama beberapa kawannya, Jumhan muda dikirim untuk belajar Islam di Ishaat Islam College yang didirkan oleh Ahmadiyya Anjuman Ishaati Islam Lahore (AAIIL) di Lahore, India. Hal ini terjadi sesudah kedatangan misionaris Ahmadiyah di Yogyakarta, yakni Mirza Wali Ahmad Baig dan Maulana Ahmad, yang memberikan Pidato Keagamaan pada Kongres Muhammadiyah ke-13 di Yogyakarta.

Setelah cukup lama belajar di Lahore, Irfan Dahlan kemudian dikirim sebagai mubaligh untuk berdakwah di Pattani, Thailand. Di sanalah ia bertinggal dan berumah tangga hingga wafatnya. (Lihat tulisan mengenai Keluarga Irfan Dahlan di Bangkok, Thailand).

Dalam booklet World-Wide Religious Revolution yang diterbitkan oleh AAIIL pada Desember 1932, dikisahkan bahwa Dr. A.W. Khan, pendiri gerakan dakwah Islam di Pattani, memberikan kabar kepada AAIIL di India sebagai berikut:
“…obtained from our Society the services of Mr. Erfan Dahlan, a young Javanese and a student of our Ishaat Islam College. Mr. Erfan Dahlan joined the Pattani Mission in October 1930. A little later he was sent to Bangkok, the capital of Siam, to learn the Siamese language where he was cordially received by Maulana A. Karim Masoodee, Imam of the Royal Mosque, who is helping him in every way.” (p. 18)

Gambar di atas adalah foto bersama antara Staf Pengajar dan Siswa Isha‘at Islam College, Lahore, pada tahun 1927. Perguruan ini didirikan oleh Ahmadiyya Anjuman Isha‘at Islam Lahore dan berlangsung hingga tahun 1928. Para guru yang duduk di kursi dari kiri ke kanan adalah Maulana Abdul Haq Vidyarthi, Maulana Sadr-ud-Din, and Maulana Abdus Sattar. Siswa berjas putih yang bersimpuh di tanah adalah Irfan Dahlan. (lihat juga di sini).

Pada tanggal 23 Juni 1958, Irfan Dahlan bertemu kembali dengan guru kesayangannya, Maulana Abdul Haq Vidyarthi, yang bersinggah  di Bangkok, saat melakukan perjalanan dari Lahore menuju Kepulauan Fiji. Hal ini tertulis dalam surat Abdul Haq Vidyarthi yang dimuat dalam Majalah Ruh-i Islam, Oktober-November 1958).

Tahun 1961, Irfan Dahlan melukis wajah sang guru, Maulana Abdul Haq Vidyarthi, dalam bayang-bayang Hazrat Mirza Ghulam Ahmad. Di bawah lukisan itu, beliau mencantumkan sebaris puisi karya Hazrat Mirza Ghulam Ahmad. Lihat Lukisan Sang Guru Karya Irfan Dahlan.
Tahun 1967, Irfan Dahlan wafat. Ia meninggalkan sepuluh orang anak dari hasil perkawinannya dengan Zahara. (lihat artikel terkait di sini) []

http://ahmadiyah.org/irfan-dahlan/

No comments:

Post a Comment