Sunday, February 3, 2013

Islam dan Masalah-masalah Humaniter: Pandangan dan Pengalaman Muslim Asia Tenggara


20-21 Juni 2013

Bencana kemanusiaan (bencana alam maupun konflik-konflik komunal) yang terjadi di pelbagai daerah di Asia Tenggara, telah mendorong masyarakat Muslim untuk mengorganisasikan diri dan melakukan kegiatan-kegiatan kemanusiaan. Tsunami dan gempa bumi di Aceh, konflik Kristen-Muslim di Maluku, perang sipil di Timor Leste, ketegangan komunitas Buddha dan Muslim di Rohinga, dan ketegangan-ketegangan politik Mindanao dan Thailand Selatan adalah beberapa peristiwa yang menstimulasi tumbuhnya lembaga-lembaga kemanusiaan di Asia Tenggara. Kehadiran lembaga filantropi dan organisasi kemanusiaan Muslim tidak hanya mendinamiskan aksi-aksi humaniter di lapangan, melainkan juga memiliki peran penting dalam mengkonstruksi gagasan dan prinsip-prinsip humaniter dalam Islam. Di balik peran aktif lembaga kemanusiaan Muslim di ruang publik yang semakin kasat mata, studi yang mendalam tentang Islam dan masalah-masalah humaniter di Asia Tenggara masih belum banyak dilakukan.

Workshop ini bertujuan mengekplorasi konsep-konsep kunci, baik yang bersifat normatif-doktrinal dan praksis-operasional, tentang Islam dan kemanusiaan, termasuk hukum dan etika humaniter dalam tradisi Islam. Secara khusus, workshop ini akan membahas beberapa sub-tema sebagai berikut:
  1. Bagaimana literatur-literatur Islam mengkonsepsikan masalah-masalah hukum humaniter (fiqh al-Isiyar), etika perang dan jihad; dan bagaimana interpretasi kontemporer masalah-masalah humaniter tersebut dalam aksi kemanusiaan di kalangan Muslim?
  2. Bagaimana Islam berbicara tentang konflik, resolusi konflik, dan perdamaian? 
  3. Bagaimana lembaga-lembaga kemanusiaan Islam memformulasikan prinsip-prinsip humaniter dan mengkonseptualisasikan hak-hak pengungsi, tahanan perang, perempuan, dan anak-anak di lokasi bencana/konflik? 
  4. Bagaimana masyarakat Muslim mendefinisikan dakwah dan filantropi Islam dalam aksi-aksi kemanusiaan di lokasi bencana/konflik?     

Kami mengundang pemakalah (akademisi, aktivis lembaga kemanusiaan, organisasi filantropi, pimpinan keagamaan, dan pengambil kebijakan) untuk berkontribusi dalam seminar dan workshop ini. Makalah yang terpilih akan dipublikasikan dalam bentuk buku tentang Islam dan Masalah-masalah Humaniter di Asia Tenggara.

Pengiriman Tulisan
Pelamar dapat mengirimkan rencana tulisan yang terdiri dari judul, abstrak (300 kata), dan biografi singkat, ke Hilman Latief, Ph.D. (hilman.latief@gmail.com) and Zezen Zainal Mutaqin, LLM (zmutaqin@icrc.org) sampai 30 Maret 2013.  Abstrak yang terpilih akan diumumkan pada 5 April 2013 dan pelamar dipersyaratkan menulis makalah utuh (5.000-7.000 kata) dan mengirimkannya pada panitia terakhir 1 Juni 2013.

Catatan: Panitia menyediakan bantuan biaya akomodasi dan transportasi domestik untuk penulis terpilih, bergantung kepada kebutuhan dan ketersediaan dana.

Seminar dan workshop ini diselenggarakan Program Pascasarjana-Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang bekerja sama dengan Palang Merah Internasional (the International Committee of the Red Cross-ICRC)-Jakarta.

--------------


Call for Papers
Seminar & Workshop on
Islam and Humanitarian Affairs:
Views and Experiences from Southeast Asia

June 27-28, 2013

South East Asian countries have witnessed unprecedented development of Muslim NGOs working on humanitarian and relief projects. A series of natural calamities and communal conflicts taking place in some regions in Southeast Asia have appealed Muslim relief NGOs to deliver aid for the victims. Tsunami disaster in Aceh, devastating earthquake in Sumatra, Muslim-Christian conflicts in Moluccas, large-scale military operations in East Timor[ICRC1] , Buddhist-Muslim tension in Rahkine state in Myanmar, clashes between the government and the politically-oriented Muslim movements in Mindanao and Southern Thailand are instances where natural and man-made disasters have witnessed the intervention of many Muslim relief NGOs in Southeast Asia..

Charity in Islam has been regulated since the very beginning of the revelation. Until recently however it belonged to the realm of social practice, or state-sponsored institutions, in Muslim societies. The proliferation of NGOs combining the rich heritage of Islamic ethics with recent organizational techniques has brought this tradition into the field of modern international humanitarian work both at a very practical level by rubbing shoulders with colleagues from other organizations in the field, and also at a discursive level in asserting the legitimacy of its principles. But rigorous studies on the notions of Islamic humanitarianism reflecting the South East Asian perspective and experience, its relation with positive law, national and international, its applicability, remain rare and are sorely needed. This workshop will investigate some key concepts, both normatively and practically, of humanitarianism and humanitarian law in an Islamic and Asian Perspective.

In particular, this workshop is interested in exploring the following themes:

  1. [ICRC2] How have the Islamic concepts of humanitarian law (fiqh al-siyar) and the ethics of [ICRC3] war and jihad been conceived in classical Islamic literature, and how do Muslim societies, represented by Islamic scholars and social activists in Southeast Asia interpret and in turn materialize those key concepts in their humanitarian actions?         
  2. In the scope covered by international humanitarian law, how do Islamic teachings talk about conflict, conflict resolution, the idea of peace, and public interest (maslahah)?  [ICRC4] 
  3. According to "Islamic Humanitarian Principles" as formulated by NGOs how is the category of victims conceptualized and what are the rights of underprivileged groups (refugees, non-combatants, prisoners, women and children) in disaster affected spots? 
  4. How do Muslim NGOs define dakwah and humanitarian actions, discern the relationships between Islam and the West, and universalize their humanitarian principles, both discursively and practically?
We cordially invite contributors (academia, NGO activists, religious leaders, policy makers) in Southeast Asia to participate in this two-day workshop, and we welcome papers exploring one of the listed sub-themes above. Selected papers from the workshop will be compiled for an edited volume.

Submission of Proposal
Proposals, written in Bahasa Indonesia or English, consisting of a title, 300 words abstract, and a brief personal biography, can be submitted to Hilman Latief, Ph.D. (hilman.latief@gmail.com) and Zezen Zainal Mutaqin, LLM (zmutaqin@icrc.org) by 30 March 2013.  Successful applicants will be notified by 15 April March 2013 and will be required to send a paper (5,000-7,000 words) by 1 June 2013.

Note: Travel and accommodation support for successful applicants will be provided by the Organizing Committee.

The workshop is organized and co-sponsored by The Graduate Program-Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) and the International Committee of the Red Cross (ICRC)-Jakarta.


No comments:

Post a Comment