Haji Abdul Karim Amarullah (ayahanda Buya Hamka)
'Rare book' menampilkan buku langka hasil karya "Dr. Abdoel Karim Amarullah". Beliau adalah ayah dari ulama besar dan sastrawan Angkatan Balai Pustaka, Buya Hamka.
Th. 1894 Haji Abdoel Karim Amarullah belajar agama kepada guru dan imam Masjidil Haram yaitu Syeh Ahmad Khatib di Makkah.
Salah satu hasil karyanya adalah buku langka disebelah ini berjudul 'Al-Qawloes-Shahih'.
H. Abdoel Karim Amarullah (gambar atas sebelah kiri) selesai menulis buku 'Alqawloesh Shahih' yang berisi kritik dan koreksi terhadap ajaran Ahmadiyah, pada 11 Februari 1926.
Gambar atas kanan adalah halaman awal, berisi keterangan dari buku langka tersebut, diantaranya isi buku, selesai ditulis dan larangan.
Masih menggunakan bahasa jaman dulu, kalau dibaca sekarang, bunyinya jadi aneh, misalnya : "Larangan. Tidak boleh ditjitak dengan tidak izin saja, Pengarang !! Kalau saja meninggal doenja pindah kekoeasaan kepada waris saja menoeroet agama soepaja ma'aloem".
Buku antik 'Alqawloesh Shahih', koleksi 'rare book' ini ejaan dan bahasanya agak aneh karena awalnya adalah ditulis menggunakan huruf Arab gundul atau Arab Melayu, langsung disalin dengan huruf latin biasa, agar lebih banyak masyarakat yang bisa membaca. Karena Ahmadiyah banyak tersebar di Jawa, ada rencana buku ini akan ditulis dalam bahasa Jawa bahkan akan ditulis dalam huruf Jawa sebab banyak masyarakat di Jawa terbiasa menggunakan huruf Jawa.
Buku langka ini 'didjoeal dan diterbitkan atas biaya oleh Datoek Nan Bareno alias Marah Intan, Djokjakarta (gambar atas kanan).
Buku antik
yang dicetak di 'Drukkerij Persatuan Moehammadijah Djokja' ini sudah
pernah diperbaiki dan diganti covernya menjadi hardcover ditempel dengan
cover aslinya, berukuran 12.5 x 20 cm, 150 halaman.
i.gr. 03.00
Retrieved from: http://mmzrarebooks.blogspot.com/2012/04/haji-abdul-karim-amarullah-ayahanda.html
No comments:
Post a Comment